Choker Is Back & How To Style It PerfectlyAda berbagai macam aksesoris yang sering dipakai perempuan, mulai dari anting, kalung dan gelang. Bahan dan jenisnya pun bermacam-macam dab disesuaikan dengan pakaian dan bentuk tubuh pemakainya. Kali ini Glowlicuous akan membahas salah satu aksesoris favorit wanita yaitu kalung, lebih tepat lagi yaitu kalung choker 🙂

Jika dibedakan berdasarkan panjangnya, kalung dibedakan mulai dari yang pendek seperti kalung choker dan collar hingga yang panjang seperti kalung oper dan kalung rope. Kalung choker dan collar cukup mirip karena merupakan kalung yang sama-sama “pendek” panjangnya. Perbedaannya adalah kalung choker menempel persis di leher sedangkan kalung jenis collar walaupun pendek namun posisinya berada diantara leher dan bahu.
Kalung choker ternyata sudah populer sejak lama. Kalung ini sempat menjadi penanda perempuan bangsawan dan bahkan pernah juga menjadi perempuan penghibur. Namun tenang saja, di zaman modern ini kalung choker tidak menjadi penanda apapun bagi perempuan, kalung choker sudah menjadi salah satu aksesoris yang mempermanis penampilan seorang perempuan yang dipakai oleh berbagai kalangan mulai dari anak-anak, muda dan dewasa.
Kalung choker terbuat dari bermacam-macam bahan mulai dari kain, kulit, logam mulia dan metal dan kadang dilengkapi pula dengan liontin. Adapula choker tattoo yang dapat kita beli ataupun kita buat sendiri dengan benang nylon. Tiap bahan memberikan kesan yang berbeda. Misalnya:
– choker dengan motif net (choker tattoo) dan choker dari bahan kulit + tshirt dan denim = kesan grunge ala 90an
– choker dengan motif net (choker tattoo) dan choker dari bahan kulit + jaket kulit = kesan Rock ‘n Roll ala 80an

 

– choker metal + pakaian minimalis = kesan futuristis/modern

– choker dengan ornamen pemanis seperti kristal, mutiara, bunga + gaun malam = kesan feminin dan romantis

 

 

Berikut adalah beberapa tips memakai kalung choker agar terlihat cantik dan menarik.
1. Kalung choker cocok dipadukan dengan atasan V-neck atau atasan yang berpotongan leher rendah.
Dengan demikian, choker ini dapat terlihat jelas, tidak bertabrakan dengan baju yang kita pakai. Pemakaian baju V-neck ataupun yang berpotongan rendah pun dapat membuat leher terlihat lebih jenjang.
2. Perhatikan bentuk leher
Ukuran leher pendek dan lebar cocok dengan choker yang tipis dan kecil sedangkan leher yang tinggi dapat cocok dengan choker yang lebar dan berukuran lumayan panjang.
3. Padukan dengan aksesoris lain
Misalnya padukan choker dengan kalung panjang agar leher terlihat lebih panjang, atau dengan anting-anting panjang agar wajah terlihat lebih oval.
4. Rapikan rambut
Kalung choker biasanya akan terlihat lebih cantik dan menarik saat area leher bersih dari rambut, jadi cobalah untuk menguncir rambut (ponytail) atau rapikan rambut dengan style updo lainnya yang disukai. 🙂
Kalung choker memang cantik dan menarik, namun tentu saja kenyamanan penggunanya adalah yang utama. Jangan memaksakan memakai kalung choker yang terlalu ketat hanya untuk mengikuti trend, karena selain tidak nyaman juga dapat membahayakan diri sendiri. Selain itu, jika memiliki kulit yang sensitif mungkin ada baiknya menggunakan kalung yang longgar (tidak seperti choker yang “ngepas” di leher) agar terhindar dari alergi kulit 🙂 Nah kira – kira style choker yang mana yang kamu suka?
Until next post!